Ayam Onagadori: Unggas dengan Ekor Terpanjang di Dunia

Ayam Onagadori: Unggas dengan Ekor Terpanjang di Dunia – Di dunia unggas, tak ada yang seunik dan semegah ayam Onagadori dari Jepang. Dikenal sebagai ayam dengan ekor terpanjang di dunia, Onagadori bukan sekadar hewan peliharaan, tetapi simbol keanggunan, kesabaran, dan kebanggaan budaya Jepang. Dengan penampilan yang mencolok dan sejarah panjang, ayam ini menjadi salah satu ras unggas paling istimewa yang pernah ada.


Asal Usul dan Sejarah Ayam Onagadori

Ayam Onagadori berasal dari Prefektur Kōchi di Pulau Shikoku, Jepang. Nama “Onagadori” secara harfiah berarti “ayam berekor panjang” (o = panjang, naga = ekor, dori = burung/ayam). Ras ini dikembangkan sejak abad ke-17, pada masa pemerintahan feodal Jepang. Saat itu, ayam Onagadori dipelihara oleh para bangsawan dan petani terpilih sebagai simbol kemakmuran serta kehormatan.

Legenda menyebutkan bahwa ayam ini awalnya merupakan hasil persilangan dari beberapa ras lokal Jepang dengan ayam hias dari Asia Timur. Melalui proses seleksi ketat selama ratusan tahun, lahirlah Onagadori dengan karakteristik unik — ekor yang terus tumbuh tanpa rontok setiap tahunnya seperti ayam biasa.

Pada tahun 1952, pemerintah Jepang menetapkan ayam Onagadori sebagai “Harta Alam Nasional Hidup” (Living National Treasure), sebuah pengakuan resmi terhadap nilai budaya dan genetika unik yang dimilikinya. Hingga kini, ras ini dilestarikan dengan sangat ketat, dan populasi aslinya hanya bisa ditemukan di wilayah tertentu di Jepang.


Ciri Khas dan Keunikan Onagadori

Ciri paling menonjol dari Onagadori tentu saja terletak pada ekornya. Ekor ayam jantan Onagadori bisa tumbuh hingga lebih dari 10 meter, menjadikannya unggas dengan ekor terpanjang di dunia. Pertumbuhan ekor yang luar biasa ini disebabkan oleh mutasi genetik yang membuat bulu ekornya tidak mengalami proses pergantian (molting).

Warna bulu Onagadori pun bervariasi, dengan yang paling terkenal adalah white, black-breasted red, dan black-breasted white. Ayam jantan tampil gagah dengan jengger merah cerah, tubuh ramping, dan bulu yang mengalir lembut mengikuti arah angin.

Namun, keindahan ini datang dengan konsekuensi. Perawatan Onagadori sangat rumit dan membutuhkan perhatian khusus. Pemilik harus menjaga kebersihan serta melindungi ekornya dari kotoran dan kerusakan. Banyak peternak menggantungkan ekor ayam ini di ruangan tinggi agar bulunya tidak patah atau kusut.

Selain itu, ayam Onagadori juga tidak dibiakkan untuk tujuan konsumsi atau adu, melainkan murni untuk keindahan dan pelestarian genetik. Di Jepang, ayam ini sering dipamerkan dalam festival budaya atau kontes unggas hias, di mana setiap detail penampilannya dinilai dengan teliti.


Kesimpulan

Ayam Onagadori adalah mahakarya hidup dari hasil dedikasi dan kesabaran manusia dalam melestarikan keindahan alam. Dengan ekornya yang menjuntai panjang dan keanggunannya yang tiada tanding, Onagadori menjadi simbol keabadian, kehalusan seni, dan kecintaan Jepang terhadap keindahan alami.

Di era modern, keberadaan ayam Onagadori bukan hanya sekadar kebanggaan nasional Jepang, tetapi juga pengingat bahwa keindahan sejati sering kali lahir dari proses panjang, ketekunan, dan perhatian terhadap detail. Sebagai unggas legendaris, Onagadori akan selalu dikenang sebagai salah satu keajaiban dunia hewan yang memadukan genetika unik dan keindahan estetika dalam satu sosok yang menakjubkan.

Scroll to Top