Sugar Glider, Anabul Lucu dengan Gaya Hidup Nocturnal – Sugar glider adalah salah satu hewan kecil yang belakangan ini semakin populer di kalangan pecinta hewan peliharaan atau yang sering disebut anabul (anak bulu). Hewan mungil ini berasal dari Australia, Papua, hingga beberapa wilayah Indonesia bagian timur. Nama “sugar glider” sendiri diambil dari kebiasaannya yang menyukai makanan manis seperti nektar dan buah-buahan, serta kemampuannya meluncur di udara layaknya tupai terbang.
Ciri fisik sugar glider yang imut membuat banyak orang jatuh hati. Tubuhnya mungil, panjangnya rata-rata hanya sekitar 16–21 cm dengan berat 100–150 gram. Ia memiliki membran tipis di sisi tubuhnya yang disebut patagium, yang berfungsi untuk membantunya meluncur dari satu pohon ke pohon lain di habitat aslinya. Mata besar yang bulat serta ekor panjang yang lebat membuat tampilannya semakin menggemaskan.
Di dunia pecinta hewan peliharaan, sugar glider dianggap sebagai hewan eksotis yang relatif mudah dipelihara jika dibandingkan hewan eksotis lainnya. Namun, mereka tetap membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal nutrisi, lingkungan, dan kebiasaan sosial.
Gaya Hidup Nocturnal yang Unik
Salah satu hal paling menarik dari sugar glider adalah gaya hidupnya yang nocturnal, yaitu aktif di malam hari dan cenderung tidur di siang hari. Kebiasaan ini seringkali menjadi tantangan bagi pemilik baru. Saat malam tiba, sugar glider biasanya lebih lincah, suka bermain, meluncur, dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
Sebagai hewan sosial, sugar glider juga lebih senang hidup berkelompok. Di alam bebas, mereka tinggal dalam koloni kecil. Hal ini penting untuk diperhatikan oleh pemilik anabul, karena jika dipelihara sendirian, sugar glider dapat merasa kesepian dan stres. Banyak pemilik akhirnya memutuskan untuk memelihara lebih dari satu ekor agar mereka bisa bersosialisasi.
Kebiasaan nocturnal juga membuat sugar glider sering mengeluarkan suara-suara khas pada malam hari. Beberapa suara terdengar seperti crabbing (suara mendesis ketika merasa terganggu), chirping (mirip burung kecil saat bahagia), hingga barking (suara menggonggong kecil sebagai bentuk komunikasi). Bagi pemilik, memahami bahasa tubuh dan suara sugar glider menjadi bagian penting dalam membangun ikatan emosional.
Perawatan Harian Sugar Glider
Merawat sugar glider membutuhkan perhatian khusus, terutama pada aspek makanan dan tempat tinggal. Dari segi makanan, mereka membutuhkan kombinasi protein, buah, dan sayuran. Makanan favoritnya biasanya berupa serangga kecil, nektar, dan buah manis. Pemilik biasanya memberikan menu berupa buah apel, anggur, pepaya, atau serangga seperti jangkrik dan ulat hongkong. Namun, perlu diperhatikan agar menu tetap seimbang sehingga sugar glider tidak mengalami obesitas atau kekurangan gizi.
Untuk tempat tinggal, sugar glider membutuhkan kandang yang luas dengan beberapa tempat bermain, ranting, serta kantong tidur (pouch) untuk beristirahat di siang hari. Mereka juga suka memanjat dan meluncur, sehingga kandang sebaiknya lebih tinggi daripada sekadar lebar. Kebersihan kandang juga harus dijaga agar anabul ini tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
Selain itu, sugar glider juga butuh perhatian dan interaksi rutin dari pemilik. Pemilik biasanya melakukan bonding dengan cara menaruh sugar glider di kantong kain khusus dan membawanya beraktivitas di siang hari. Cara ini membantu hewan merasa lebih dekat dan mengenal bau pemiliknya.
Popularitas Sugar Glider sebagai Anabul
Popularitas sugar glider di Indonesia cukup tinggi, terutama di kalangan pecinta hewan eksotis. Banyak komunitas dan forum yang membahas tentang cara merawat, memberi makan, hingga memperhatikan kesehatan sugar glider. Harganya pun bervariasi, tergantung jenis, usia, dan pola warna tubuh.
Jenis sugar glider yang paling umum dipelihara adalah classic grey, dengan bulu abu-abu dan garis hitam di punggung. Namun ada juga varian lain seperti white face, leucistic, atau mosaic yang lebih langka dan biasanya dibanderol dengan harga lebih tinggi.
Walau terlihat lucu dan menggemaskan, sugar glider tetaplah hewan yang membutuhkan tanggung jawab besar dalam perawatannya. Ia bukan hanya sekadar hewan peliharaan hias, tetapi juga sahabat kecil yang butuh kasih sayang dan perhatian.
Kesimpulan
Sugar glider adalah salah satu anabul eksotis yang memiliki pesona tersendiri. Bentuk tubuhnya yang mungil, wajah lucunya, serta gaya hidup nocturnal membuatnya berbeda dari hewan peliharaan lain. Untuk merawat sugar glider dengan baik, pemilik perlu memahami kebiasaannya, pola makan, serta kebutuhan sosialnya.
Sebagai hewan sosial dan aktif di malam hari, sugar glider dapat menjadi teman yang menyenangkan bagi mereka yang mau meluangkan waktu dan perhatian. Popularitasnya yang semakin meningkat juga menunjukkan bahwa banyak orang terpesona dengan karakter unik hewan mungil ini. Dengan perawatan tepat dan ikatan yang baik, sugar glider bisa menjadi anabul yang lucu, sehat, dan penuh kebahagiaan bagi pemiliknya.